PramEko.com – Menanam atau bercocok tanam di rumah kini menjadi hobi dan trend baru. Dengan kondisi pandemi saat ini banyak orang memilih mencari kegiatan di rumah untuk mengurangi aktifitas di tempat umum. Menanam tanaman seperti tanaman hias ataupun tanaman hidroponik saat ini sangat mudah untuk dilakukan. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dan memuaskan tentunya tidak harus dari ketersediaan air dan kebutuhan pupuk organik ataupun non organik. Namun media tanam juga menjadi hal yang sangat penting untuk diperhatikan.

Saat ini ada banyak sekali media tanam yang dapat Anda gunakan untuk menanam tanaman. Setiap media tanam memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Sebelum membahas lebih jauh tentang media tanam, apakah Anda sudah tahu apa itu media tanam? Berikut penjelasan mengenai media tanam:

Apa itu Media Tanam?

Media tanam adalah tempat atau wadah tanaman untuk dapat ditanam dan tumbuh dengan baik. Jika Anda bandingkan dengan lahan pertanian yang luas, tentunya ini berbeda jika Anda ingin menanam tumbuhan di rumah dengan area yang terbatas. Tentunya Anda membutuhkan media tanam, ini dapat juga diartikan sebagai media pengganti tanah.

Media tanam saat ini ada banyak sekali jenisnya, Anda dapat memilih sesuai dengan kebutuhan dan ketersediaannya. Banyak yang perlu Anda pertimbangkan untuk menggunakan media tanam. Salah satunya adalah apakah media tanam tersebut sesuai dengan jenis tumbuhan yang akan Anda tanam. Setiap media harus memiliki dan mengandung berbagai kandungan nutrisi yang penting bagi tanaman untuk dapat tumbuh normal.

Jenis Media Tanam

Media tanam saat ini terbagi atas dua kelompok, media tanam organik dan anorganik. Apakah keduanya berbeda? tentunya berbeda, dari segi kandungan nutrisi dan komponen pembentuknya berbeda. Seperti yang sudah dikatakan, Anda harus mempertimbangkan media tanam apa yang cocok untuk digunakan tergantung dari jenis tanaman. Berikut penjelasan dan jenis media tanam:

Media Tanam Organik

Jenis media tanam organik adalah media yang terbentuk secara alami dari hasil fermentasi atau penguraian unsur orgabisme hidup, baik dari tumbuhan lain ataupun hewan. Media tanam tanah adalah yang paling sering kita jumpai pada jenis media tanam organik. Media tanam organik ini merupakan media yang sangat cocok, karena memiliki kandungan nutrisi yang sangat lengkap seperti mineral, oksigen serta karbon dioksida.

Anda dapat menemukan media ini di lingkungan sekitar rumah. Selain dapat Anda temukan dengan mudah, media tanam ini tidak perlu mengeluarkan biaya banyak. Adapun bahan-bahan atau media tanam organik yang dapat Anda temukan di lingkungan sekitar rumah sebagai berikut:

Serabut Kelapa

Serabut kelapa menjadi bahan media tanam organik yang sangat mudah untuk ditemukan. Jika Anda tinggal di desa tentunya ini akan sangat lebih mudah untuk di dapatkan. Untuk Anda yang tinggal di perkotaan, mungkin Anda dapat menemukannya pada toko atau kedai penyedia dan penjual santan.

jenis media tanam

Bahan media organik ini sangat cocok untuk wilayah yang memiliki iklim tropis dengan cuaca yang kering. Serabut kelapa memiliki sifat mudah mengikat air, ini cocok untuk mempertahankan kelembaban pada tanaman.

Untuk membuat sabut kelapa menjadi media tanam yang baik sangatlah mudah. Cukup pisahkan bagian atau serabut halusnya, cuci bersih terlebih dahulu dan keringkan. Anda dapat menggunakan serabut kelapa untuk tanaman hidroponik. Serabut kelapa atau cocopeat menjadi media tanam hidroponik terbaik dan mudah untuk di implementasikan pada tanaman.

Batang Pakis

jenis media tanam

Batang pakis memiliki sifat yang sama dengan serabut kelapa, yaitu mudah mengikat air. Anda dapat menemukan batang pakis pada pohon kelapa sawit ataupun tumbuh liar di hutan. Akar pakis juga memiliki tekstur lunak, sehingga tidak menghambat pertumbuhan akar tanaman.

Anda juga dapat membeli akar pakis yang sudah siap untuk digunakan dengan harga kisaran sepuluh ribu hingga dua puluh ribu. Untuk membuat akar pakis menjadi media tanam cukuplah mudah, kumpulkan akar atau batang pakis kering susun dan ikat berbentuk persegi.

Sekam Padi

Mungkin banyak yang tidak tahu jika sekam memiliki dua kategori, yaitu sekam bakar dan sekam mentah. Sekam hanya sebagai media tanam tambahan atau kombinasi. Biasanya sekam dicampur dengan tanah dan unsur humus lainnya. Sekam memiliki sifat mampu memperbaiki tanah menjadi lebih gembur.

Dengan mencampur sekam dapat menghambat tumbuhnya jamur. Anda dapat menemukan sekam mentah pada daerah yang mayoritas memiliki perkebunan padi. Bagaimana cara membuat sekam bakar? Kumpulkan sekam padi mentah, usahakan dalam kondisi kering lalu bakar. Pastikan tidak 100% terbakar semua sekam. Sisakan sektiar 10% sekam dalam kondisi mentah, atau dapat Anda campur nantinya.

Pupuk Kandang

Untuk jenis media satu ini mungkin sudah tidak asing lagi. Pupuk kandang diperoleh dari kotoran atau tinja hewan ternak seperti sapi, kambing, dan kelinci. Selain kotoran hewan, air kencing dari hewan juga dapat Anda manfaatkan menjadi bahan pupuk kandang.

Selain mengandung zat atau unsur penting, pupuk kandang juga memiliki mikroorganisme yang dapat membantu penyerapan unsur organik dalam tanah. Perlu diperhatikan, jangan pernah menggunakan pupuk kandang secara berlebihan. Usakan pupuk kandang dalam keadaan kering atau sudah lama terurai, jika tidak ini akan mengakibatkan pembusukan pada akar tanaman.

Arang

jenis media tanam oraganik

Selain untuk bahan pembakaran, ternyata arang juga cocok dan bagus untuk media tanam. Arang menjadi bahan tambahan media tanam, sama seperti sekam tadi. Sangat direkomendasikan arang Anda gunakan sebagai media tanam anggrek.

Jika Anda menggunakan media tanam lain seperti pupuk kandang, arang mampu mengurangi aroma tak sedap dari pupuk kandang. Mengapa demikian? karena arang mampu menetralisir bakteri atau mikroorganisme pengurai yang terkandung dalam pupuk kancang.

Mos

Mos adalah media tanam yang berasal dari lumut yang kering. Media Mos menjadi pengganti tanah untuk tanaman cangkok. Anda ingin membuat mos, cari lumut yang ada di sekitar lingkungan rumah atau kebun, cuci bersih dan keringkan. Jika bagi Anda sulit menemukan, cari di toko pertanian atau tempat penjual tanaman.

Media Tanam Anorganik

Anorganik adalah bahan media tanam dengan unsur mineral yang berasal dari proses korosi atau alterasi komponen inti bumi. Bahan anorganik memiliki kandungan mineral yang sangat tinggi. Berikut beberapa bahan anorganik untuk media tanam:

Pasir

Pasir tidak sembarang pasir tentunya ya. Anda dapat menggunakan pasir sebagai media tanam dari hasil muntahan vulkanik atau gunung berapi. Untuk daerah yang tidak memiliki gunung berapi mungkin sedikit sulit untuk menemukan pasir vulkanik.

Selain itu Anda juga dapat menggunakan pasir malang, ini biasa dipakai untuk media tanam tanaman kaktus. Tapi perlu Anda ketahui bahwa pasir tidak memiliki zat yang baik untuk tanaman selain kaktus. Anda harus mengkombinasikan pasir dengan media tanam organik lainnya.

Spons

Spons menjadi media tanam favorit untuk tanaman hias. Banyak manfaat dari spons seperti membantu proses penyerapan air bagi bunga atau tumbuhan. Selain itu juga cocok untuk Anda yang ingin menyemai bibit tanaman.

Jika menggunakan spons, Anda tidak harus menggunakan pot lagi. Cukup menggunakan satu wadah besar saja jika ingin menyemai bibit tanaman. Anda dapat membuat media ini menggunakan spons yang biasa digunakan untuk mencuci piring. Jika ingin membeli siap pakai juga ada di tempat toko pertanian.

Tanah Liat

Tanah liat memiliki kelebihan mudah menyerap dan menyimpan air. Tidak semua tanaman cocok menggunakan media tanam ini, Anda harus memahami karakteristik dari tanaman tersebut. Kombinasikan tanah liat dengan media tanam lainnya seperti pupuk kandang dan lai nsebagainya.

Demikianlah pembahasan mengenai jenis media tanam yang dapat Anda temukan di lingkungan sekitar. Jika Anda memiliki jenis media tanam lainnya baik itu organik atau anorganik silahkan ajukan pada kolom komentar ya. Semoga bermanfaat dan terimakasih.


Avatar for Pram Eko

administrator

Pram Eko is devoted to exploring web trends, website developer, and writing about WordPress for almost 8 years.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *