Apa itu LCP & FCP? – Sesuai dengan judul pembahasan kali ini, saya akan membahas seputar optimasi kecepatan website yaitu LCP dan FCP. Sebenarnya banyak hal yang perlu dibahas mengenai page speed. Namun, kali ini saya akan bahas yang paling utama dan sangat penting. Selain itu saya juga akan membahas bagaimana mengatasi atau memperbaiki masalah pada Lcp dan Fcp. Berikut penjelasan dari kedua istilah ini:
Apa itu LCP dan FCP?
LCP dan FCP memiliki keterkaitan yang sangat kuat. Untuk mengetahup keterkaitan, perbedaan dan bagaimana cara mengatasi permasalahan kecepatan pada sebuah website, berikut penjelasannya:
Apa itu LCP?
Largest Contentful Paint atau biasa disingkat dengan LCP adalah waktu yang dibutuhkan sebuah website dalam menampilkan konten pada halaman browser. Jadi LCP lebih berfokus pada waktu yang dibutuhkan website untuk dapat menampilkan semua konten yang ada di bowser kepada pengguna. Lcp menampilkan data berupa metrik dengan satuan detik.
Baca juga: Cara Mudah Cek Website Sudah Responsive atau Belum
Nol koma sekian saja sangat berarti dan LCP akan menghitungnya dan mengelompokkan sesuai kategori. Apakah masuk kategori rendah, medium atau tinggi. Perlu Anda perhatikan bahwasannya LCP hanya mengukur melalui konten tidak semua yang ada di website Anda. Lalu apa saja pada konten yang di ukur oleh LCP?
Yang dapat diukur oleh LCP adalah pada bagian gambar, bagian blok konten yang besar dalam viewport pengguna. Jadi untuk bagian blok yang melebihi layar tidak masuk dalam hitungan. Ini bisa dikatakan tidak responsive.
LCP merupakan core web vitals, mengapa demikian? karena merupakan salah satu dari tiga metrik utama pada web yang paling utama untuk Anda perhatikan. Karena hal yang sangat penting, lcp juga berpengaruh pada SEO. Jangan mengabaikan hal ini ya!
Berapa Standar Nilai LCP?
LCP memiliki standar nilai, lalu berapa standar nilai LCP yang baik?. Website Anda harus memenuhi nilai LCP 2,5 detik atau kurang dari itu lebih baik. Perhatikan gambar di bawah ini untuk lebih jelasnya:
Jika masih dibawah 2,5 detik itu tandanya sangat baik, jika masuk dalam hitungan 4,0 detik membutuhkan perbaikan. Llau untuk diatas 4,0 sangat tidak baik dan harus dilakukan perbaikan secepat mungkin.
Cara Optimasi LCP
Anda sudah memahami apa itu lcp? selanjutnya bagaimana cara mengatasi atau optimasi LCP pada website sehingga masuk kategori terbaik? Berikut beberapa hal yang perlu Anda perhatikan untuk mendapatkan nilai yang sesuai pada website:
Optimasi Media Gambar
File gambar menjadi pusat perhatian pada kecepatan website. Jika Anda menggunakan gambar ukuran besar baik itu ukuran gambar ataupun ukuran file gambar akan sangat berdampak pada nilai LCP website. Lakukan optimasi gambar yang Anda gunakan dengan cara meminimalisir ukuran gambar, kompresi gambar ke ukuran yang lebih kecil. Gunakan ukuran gambar sesuai dengan kebutuhan website Anda.
Optimasi CSS dan Javascript
File css dan javascript sangat berpengaruh pada kecepatan, semakin besar tentunya akan semakin lama untuk di muat. Hapus atau buang file css dan js yang tidak Anda gunakan lagi. Lakukan kompresi dan minify kode css dan js yang memang benar kamu pakai.
Hapus plugin yang tidak digunakan
Selanjutnya adalah silahkan hapus plugin yang sudah tidak Anda gunakan lagi. Tidak sekedar menonaktifkannya, karena ini plugin tidak aktif masih akan dimuat bersamaan pada website. Jika Anda dapat menggunakan kode untuk mengatasi suatu hal itu jauh lebih baik, daripada harus menggunakan plugin.
Pilih server terbaik
Penentu terakhir adalah server, mengapa demikian? jika lokasi server berada jauh dari lokasi kamu atau pengguna berada tentunya ini akan membutuhkan waktu lama untuk memuat website Anda. Gunakan jenis web server Nginx atau Litespeed, karena kedua jenis web server ini sudah teruji bagus untuk kecepatan.
Dari cara diatas, Anda dapat menggunakan beberapa plugin untuk mencapai skor terbaik LCP website. Adapun beberapa plugin yang dapat Anda gunakan adalah:
- WPRocket – Berbayar (Sangat di rekomendasikan)
- Autoptimize
- LiteSpeed Cache
Apa itu FCP?
FCP atau First Contenful Paint adalah waktu yang dibutuhkan browser untuk menampilkan bagian pertama dari konten DOM seperti gambar, SVG, elemen canvas pada sebuah halaman website.
Untuk berada di kategori hijau, website Anda harus muncul kurang dari 1,8 detik. Jika website Anda memiliki FCP diatas 1,8 sampai dengan 3 detik itu masuk kategori orange (sedang). Jika lebih dari 3 detik FCP website Anda maka masuk kategori Merah (lambat). Biasanya pada FCP konten yang pertama kali muncul adalah logo dan judul website. Mengapa ini pertama untuk dimuat? karena menunjukkan sisi identitas dari sebuah website.
Sayangnya, Google memiliki asumsi lain untuk masalah FCP. Google mengatakan FCP bukan indikator atau metrik yang memberikan kesan sebuah website memiliki loading yang cepat dan baik. Untuk saat ini FCP sudah tidak berlaku lagi dan saat ini sudah menggunakan LCP sebagai standar kecepatan website.
Cara Cek LCP dan FCP
Ingin mengetahui skor atau nilai FCP dan LCP website Anda? Anda dapat menggunakan beberapa tools berikut ini:
- Pagespeed Insights
- Google Search Console
- GTMetrix
- Chrome UX Report
- Chrome Web Vitals Extension
Cukup mudah menggunakan tools yang sudah saya sebutkan tadi, cukup masukkan nama domain lengkap website Anda dan lakukan analisis. Nantinya data yang akan muncul sangat banyak, fokus untuk membenahi pada bagian LCP dan FCP saja dahulu.
Demikianlah pembahasan mengenai apa itu lcp dan fcp, semoga informasi yang sudah saya jelaskan membantu Anda memahami tentang optimasi pagespeed ya. Terimakasih!