Dalam hal optimisasi mesin pencarian (SEO), setiap detail pada sebuah halaman memiliki nilai tersendiri. Seperti artikel atau blog, secara tidak langsung peranan artikel dapat membantu peringkat atau posisi website Anda berada di halaman pertama mesin pencarian.
Dalam upaya meningkatkan kualitas artikel dari segi konten yang berkualitas, kata kunci (keyword), dan sebagainya, ada beberapa poin yang dapat meningkatkan performa artikel di hasil mesin pencarian. Beberapa poin tersebut adalah menggunakan structured data artikel.
Lalu apa itu Structured data atau bisa juga di kenal dengan istilah schema pada sebuah artikel? Simak penjelasan berikut ini, dan bagaimana cara implementasinya di wordpress.
Apa itu Schema Artikel?
Dikutip dari halaman resmi Google, menambahkan schema artikel ke halaman artikel berita, blog dan lain sebagainya dapat membantu memahami lebih lanjut tentang halaman website di mesin pencarian. Mesin pencarian akan lebih mudah menampilkan judul, gambar dan informasi lainnya yang berkaitan dengan arikel.
Hal ini juga dapat memungkinkan artikel yang dibuat dapat muncul di properti google seperti Google News dan Google Asisant. Schema BlogPosting, suatu penandaan data terstruktur, membantu mesin pencarian seperti Google untuk menampilkan info berharga tentang konten dari sebauh artikel.
Dengan menerapkan schema ini, Anda memberikan sinyal eksplisit tentang sifat konten Anda, memudahkan pemahaman dan pengindeksan oleh algoritma mesin pencarian. Berikut ini adalah contoh halaman artikel yang menggunakan schema artikel.
Perlu diketahui ada beberapa jenis schema artikel yaitu BlogPosting, NewsArticle, dan Article. Anda dapat menggunakannya sesuai dengan jenis artikel yang ada pada website wordpress.
Format Penggunaan Schema
Jika ingin menggunakan schema article ada beberapa format yang dapat digunakan seperti Microdata, RDFa, JSON-LD. Namun format yang disarankan untuk mengimplementasikan schema adalah menggunakan JSON-LD. JSON-LD adalah cara untuk menkodekan data tertaut menggunakan JSON (format file yang mirip dengan XML).
Mengapa penggunaan format ini sangat disarankan? karena format ini tidak terlalu rentan dengan bug dan memiliki keamanan yang baik. Jika menggunakan schema dengan format microdata dan RDFa masih memiliki rentan serangan oleh malware.
Struktur Penulisan Schema
Sebagai contoh untuk struktur penulisan schema BlogPosting seperti dibawah ini:
<script type="application/ld+json">
{
"@context": "https://schema.org",
"@type": "BlogPosting",
"headline": "Title of a News Article",
"image": [
"https://example.com/photos/1x1/photo.jpg",
"https://example.com/photos/4x3/photo.jpg",
"https://example.com/photos/16x9/photo.jpg"
],
"datePublished": "2015-02-05T08:00:00+08:00",
"dateModified": "2015-02-05T09:20:00+08:00",
"author": [{
"@type": "Person",
"name": "Jane Doe",
"url": "https://example.com/profile/janedoe123"
},{
"@type": "Person",
"name": "John Doe",
"url": "https://example.com/profile/johndoe123"
}]
}
</script>
Cara Menambahkan Schema BlogPosting WordPress
Setelah mengetahui apa itu schema article, format dan struktur penulisannya selanjutnya adalah bagaimana cara menambahkan schema BlogPosting wordpress. Ada dua cara yang dapat dilakuka untuk menambahkan schema blogposting wordpress.
Cara pertama adalah membuat schema BlogPosting secara manual dan menambahkannya di dalam artikel. Anda dapat menambahkannya di awal pembahasan artikel atau di akhir pembahasan artikel.
Silahkan gunakan text editor tambahkan properti yang ada pada artikel. Gunakan format JSON-LD seperti contoh penulisan srtuktur schema diatas. Jika menggunakan page builder seperti elementor, oxygen, Gutenberd dan lain sebagainya silahkan gunakan HTML element, atau embed element.
Cara kedua adalah menggunakan kustom kode, Anda dapat mengambil data yang ada pada artikel secara otomatis tanpa membuat ulang schema satu persatu. Gunakan kode dibawah ini lalu tambahkan pada file single.php atau template-part artikel yang Anda gunakan di wordpress.
<?php
global $blog;
$titlePost = get_the_title();
$yoast_title = get_post_meta($post_id, '_yoast_wpseo_title', true);
$imgEvent = wp_get_attachment_url( get_post_thumbnail_id($post->ID), 'thumbnail' );
$authorPost = get_the_author_meta('display_name', $author_id);
$authorURL = get_author_posts_url(get_the_author_meta('ID'));
$descPost = get_post_meta($post->ID, '_yoast_wpseo_metadesc', true);
$datePublished = get_the_date( 'j F Y' );
$blog = array(
'@context' => "https://schema.org",
'@type' => "BlogPosting",
'headline' => $titlePost,
'image' => $imgEvent,
'author' => array(
'@type' => "Person",
'name' => $authorPost,
'url' => $authorURL
),
'description' => $descPost,
'datePublished' => $datePublished,
);
function blog_posting ($blog) {
global $blog;
echo '<script type="application/ld+json">'. json_encode($blog, JSON_PRETTY_PRINT) .'</script>';
}
add_action( 'wp_footer', 'blog_posting', 100 );
?>
cara kedua dianggap lebih efesien, karena nilai properti schema diambil secara otomatis tanpa mengetiknya ulang satu persatu. Setelah menambahkan schema blogposting, pastikan Anda mengujinya untuk mengetahui apakah ada properti yang error.
Silahkan kunjungi situs Rich Results Test: https://search.google.com/test/rich-results?hl=en. Masukkan url lengkap artikel yang ingin di uji lalu klik tombol Test Url.
Tunggu hingga proses pengujian selesai, nantinya akan muncul pemberitahuan mengenai valid atau tidaknya penggunaan schema blogposting. Berikut ini contoh yang valid.
Kesimpulan
Dalam lanskap SEO yang selalu berkembang, mengadopsi strategi inovatif sangat penting untuk tetap unggul dari kompetisi. Schema BlogPosting menawarkan peluang yang kuat untuk meningkatkan visibilitas, kredibilitas, dan keterlibatan pengguna situs web Anda. Dengan memanfaatkan kekuatan penandaan data terstruktur dan mengikuti praktik terbaik, Anda dapat membuka peluang baru untuk kesuksesan dalam ranah digital.