Meningkatkan pengalaman pengguna adalah hal yang sangat penting bagi pengguna wordpress. Halaman harus dimuat secara cepat dan ringan pada saat pengguna pertama kali berkunjung. Banyak cara dapat dilakukan untuk meningkatkan pengalaman pengguna.

Meningkatkan pengalaman pengguna seperti melakukan kompress gambar yang digunakan, mengurangi penggunaan plugin yang tidak digunakan, hingga mengoptimalkan tema yang digunakan. Selain itu, Anda dapat melakukan penggunaan plugin yang mampu meningkatkan kecepatan website.

Plugin tersebut adalah AMP, sebelum masuk ke pembahasan inti bagaimana perlu melakukan redirect halaman AMP ke non Amp ketahui dahulu apa itu AMP.

Apa itu AMP?

AMP (Accelerated Mobile Pages) adalah suatu proyek open source yang dikembangkan oleh Google dengan tujuan untuk meningkatkan kinerja dan kecepatan pengalaman pengguna pada halaman web yang diakses melalui perangkat mobile. AMP dirancang untuk mempercepat waktu muat halaman dengan menggunakan HTML yang dioptimalkan secara khusus.

Redirect Halaman AMP ke Non-AMP
Gambar: Logo AMP (Accelerated Mobile Pages)

Halaman web yang diimplementasikan dengan AMP biasanya memiliki struktur yang lebih sederhana. Menggunakan JavaScript yang dioptimalkan, dan mengandalkan cache khusus AMP untuk memastikan pengalaman pengguna yang cepat. Accelerated Mobile Pages bertujuan menyediakan konten yang lebih responsif dan dapat diakses dengan cepat. Terutama pada perangkat mobile yang memiliki keterbatasan kecepatan dan bandwidth.

Accelerated Mobile Pages dapat digunakan untuk berbagai jenis konten, termasuk artikel berita, blog, dan halaman web statis lainnya. Dengan memanfaatkan teknologi ini, pengembang dapat memberikan pengalaman pengguna yang lebih baik dan memastikan bahwa halaman web mereka dapat diakses dengan cepat, terutama pada kondisi jaringan yang kurang baik.

Dampak Menggunakan AMP

Penggunaan atau implementasi AMP juga dapat memberikan manfaat dalam hal optimasi mesin pencari (SEO). Meskipun Google tidak secara langsung memberikan peringkat tambahan hanya karena penggunaan AMP, kecepatan muat halaman dan pengalaman pengguna yang lebih baik dapat berdampak positif pada peringkat dalam algoritma mesin pencari.

Penerapan AMP juga memungkinkan konten untuk lebih mudah di-cache oleh penyedia layanan distribusi konten (CDN), yang dapat membantu mempercepat pengiriman konten kepada pengguna di seluruh dunia. Ini berkontribusi pada peningkatan kecepatan akses halaman web, terutama di wilayah yang jauh dari server asal.

Penting untuk dicatat bahwa meskipun AMP menawarkan sejumlah keuntungan, tidak semua jenis konten atau kebutuhan pengembangan cocok dengan penggunaan AMP. Beberapa website mungkin memerlukan fungsionalitas yang tidak sepenuhnya didukung oleh AMP, dan pengembang harus mempertimbangkan kebutuhan khusus proyek mereka sebelum mengadopsi AMP.

Dalam rangka mencapai kesuksesan dengan implementasi AMP, penting untuk memahami pedoman dan spesifikasi resmi yang disediakan oleh proyek AMP. Dengan memahami secara menyeluruh cara AMP bekerja, pengembang dapat memaksimalkan potensi manfaatnya dan menciptakan pengalaman pengguna yang optimal pada halaman web mereka.

[Update] AMP Tidak Mempengaruhi Ranking Pencarian Lagi

Melalui beberapa sumber yang diambil, sejak pertama kali dirilisnya algoritma page experience dan Core Web Vitals pada Juni 2021 lalu, AMP tidak lagi menjadi prioritas dan komponen untuk membuat website dengan page speed terbaik. Tanpa penggunaan AMP, halaman lain juga dapat muncul pada top stories carousel mesin pencarian.

Melalui pernyataan resmi Google, penggunaan AMP bukan menjadi faktor yang dapat mendokrak rangking di hasil pencarian Google. Itu sebabnya banyak pengguna tidak menggunakan AMP lagi. Selain itu penggunaan AMP perlu adanya kustom untuk memiliki tampilan tidak sama dengan pengguna AMP lainnya.

Dampak Tidak Menggunakan AMP pada Website

Anda sudah terlanjur menonaktifkan AMP? Ini dia beberapa dampak yang ditimbulkan setelah tidak menggunakan AMP lagi, ini berlaku untuk pengguna WordPress atau bukan. Halaman yang menggunakan AMP biasanya memiliki awalan atau akhiran pada slug url seperti ini: /amp/.

Ketika Anda menonaktifkan tentunya slug url yang menggunakan /amp/ tadi tidak akan hilang. Slug AMP akan tetap ada, dan ini akan menyebabkan page not found atau error 404. Ini akan berdampak pada anjloknya traffic dan rangking website pada mesin pencarian seperti Google.

Ada baiknya hal tersebut perlu dilakukan pengalihan atau redirect ke halaman yang tidak menggunakan slug url /amp/ untuk tidak terus menampilkan halaman 404.

Redirect Halaman AMP ke Non-AMP

Perlu dengan cepat mengambil tindakan untuk mencegah halaman yang memiliki slug url /amp/ tidak lagi menampilkan pesan 404. Jika halaman yang Anda miliki tidak terlalu banyak, dapat melakukan redirect menggunakan .htaccess. Namun jika ingin menggunakan cara instan, dapat menggunakan bantuan plugin untuk pengguna wordpress.

Bagaimana cara redirect halaman amp ke non-amp tanpa mengalihkannya satu persatu ke homepage? ini dia cara mudahnya:

Redirect Halaman AMP ke Non-AMP
  1. Install plugin Redirection WordPress
  2. Jika sudah selesai install plugin tersebut, masuk ke halaman dashboard wordpress Tools » Redirection
  3. Klik tombol Add New
  4. Pada kolom Source URL, masukkan kode berikut ini: ^/(.*?)/amp/$
  5. Pada kolom target URL, masukkan kode berikut ini: /$1/
  6. Lalu pada URL Option pilih atau ceklis pada bagian Regex, lihat gambar dibawah ini untuk hasil lengkapnya
Redirect Halaman AMP ke Non-AMP

7. Klik tombol Add redirect, untuk melakukan perubahan. Silahkan cek kembali halaman URL yang memiliki akhiran /amp/ apakah sudah mengarah ke halaman yang tidak menggunakan akhiran /amp/.

Penting! Harap lakukan pembersihan cache pada website, server, atau web browser untuk melakukan uji coba. Lakukan submit ulang sitemap pada halaman sitemap Google Search Console, dan untuk melakukan validasi jika semua sudah dialihkan ke halaman yang sebenarnya.

Kesimpulan

AMP (Accelerated Mobile Pages) merupakan sebuah strategi terbaik untuk meningkatkan kecepatan website. Sayangnya perlu pengetahuan pemrograman untuk dapat melakukan kustomisasi pada halaman AMP. Selain itu, AMP tidak lagi dikembangkan oleh Google untuk membantu meningkatkan rangking halaman pada hasil pencariannya.

Banyak pengguna beralih dan tidak menggunakan AMP lagi, sayangnya ini menimbulkan masalah baru. Halaman amp yang sudah terindex oleh mesin pencari akan menimbulkan pesan kesalahan 404 atau halaman tidak ditemukan. Tentunya ini akan memperburuk traffic dan bounce rate yang tinggi.

Perlu adanya mengalihkan halaman AMP yang sudah terindex ke halaman semula tanpa menggunakan slug /amp/. Dengan menggunakan plugin Redirection wordpress, ini akan mengatasi masalah yang terjadi. Anda tidak perlu mengalihkan satu persatu url yang sudah di index ke halaman sebelum menggunakan amp.

Jika cara Redirect Halaman AMP ke Non-AMP diatas tidak berhasil untuk Anda, atau ada cara lain yang lebih baik dan mudah silahkan ajukan pada kolom komentar dibawah ini. Semoga bermanfaat dan terimakasih!


Avatar for Pram Eko

administrator

Pram Eko is devoted to exploring web trends, website developer, and writing about WordPress for almost 8 years.